Saya akan
memberikan sedikit tanggapan tentang Sumpah Pemuda dan Kondisi Pemuda saat ini,
serta pergeseran norma dan budaya yang terjadi saat ini.
Sumpah
Pemuda
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Sumpah Pemuda, sudah seharusnya segenap rakyat dan para pemuda Indonesia
memperingati momentum 28 Oktober 1928 sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat
yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan para kolonialis pada saat
itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat
itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup rakyat
Indonesia, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia
hingga berhasil mencapai kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Tanggapan
saya sekarang ini kondisi pemuda Indonesia telah mengalami krisis kebangsaan
atau hilangnya jiwa Sumpah Pemuda. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya generasi
muda yang saat ini telah berperilaku
tidak sesuai norma dan butir-butir Pancasila. Contohnya yaitu sekarang
ini banyak generasi muda yang tidak bertaqwa kepada Tuhan YME, maraknya tawuran
pelajar atau mahasiswa dan bentrok dengan sesama rakyat Indonesia. Hal ini yang
malah menjadi budaya di negeri kita, padahal hal seperti itulah yang menjadi
dasar memudarnya rasa persatuan dan kesatuan yang terjadi pada generasi penerus
bangsa Indonesia, dan hilangnya isi dari Sumpah Pemuda.
Norma-norma dan budaya bangsa Indonesia juga semakin tergeser atau
luntur, karena masyarakat kita khususnya para pemuda lebih condong senang
meniru budaya-budaya luar dari pada
budaya asli kita sendiri. Pemuda sekarang ini berbeda jauh dengan pemuda-pemuda
zaman dulu, jika para pemuda dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau
berusaha, sedangkan pemuda sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba
canggih, sehingga kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, dan yang lebih
parah selalu bersikap emosional dan anarkisme.
Pergeseran
norma dan budaya yang terjadi tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kondisi
para pemuda Indonesia saat ini, Maka kita sebagai generasi penerus pemuda bangsa
Indonesia hanya diwarisi dan diharapkan agar menjaga dan melestarikan budaya
jiwa sumpah pemuda serta menjunjung tinggi isi dari sumpah pemuda, dengan cara
setidaknya wajib memperingati hari Sumpah Pemuda, agar tidak melunturnya atau
hilangnya hari kelahiran bangsa Indonesia kita. dan kita tidak boleh menyerah
pada setiap masalah yang terjadi, kita harus tegar dan berjiwa Sumpah Pemuda. Hidup Negaraku
Indonesia.
Comments
Post a Comment